Kamis, 26 Februari 2009

ANTARA KESEDIHAN DAN KEWAJIBAN

Tips Praktis Mengurus Jenazah

Berbicara mengenai kematian memang bukanlah suatu hal yang menyenangkan. Sedih dan takut merupakan dua macam perasaan yang mungkin hinggap. Ditambah, kematian merupakan misteri bagi kita yang masih hidup. Dan misteri itu tidak akan pernah terbongkar kecuali kita telah mengalami kematian itu sendiri.
Sekarang, mari kita coba menerawang dan mengingat sejenak, berapa banyakkah anggota keluarga kita yang sudah meninggal dunia? Berapa banyakkah saudara atau teman yang telah mendahului kita? Berapa banyak pula orang yang pernah kita kenal dan sekarang telah dipanggil oleh Sang Maha Pencipta? Disadari atau tidak mereka semua adalah peringatan dan pelajaran bagi kita bahwa kelak kita pun akan seperti mereka. Namun sudah pernahkah kita mengurus jenazah keluarga, saudara atau tetangga kita?
Di sekitar lingkungan masyarakat kita, bila ada seseorang yang meninggal, kadang pihak keluarga bingung, apa yang mesti dilakukan? Sementara ini memang masih sangat sedikit yang bisa mengurus jenazah. Para pengurus biasanya orang yang sudah sepuh. Sedikt kalangan muda yang bisa menangani pengurusan jenazah.
Wacana kali ini mencoba mengangkat topik tentang pengurusan jenazah meskipun tidak seluruhnya dibahas, namun paling tidak semoga apa yang diuraikan ini bisa menjadi pengetahuan dan bekal bagi kita untuk bisa mengurus jenazah anggota keluarga, saudara atau tetangga kita. Juga bisa menjadi bekal untuk mendidik anak-anak kita agar kelak mereka bisa mengurus jenazah orangtuanya.
Menjelang dan Saat Kematian
Apabila ada salah seorang anggota keluarga kita yang sedang dalam keadaan sakaratul maut lalu menjumpai ajalnya, kita harus mengetahui apa yang mesti kita lakukan.

1. Membimbing membaca kalimat tauhid.

Saat berhadapan dengan orang yang sedang berhadapan dengan kematian, kita diperintahkan untuk menuntunnya membacakan kalimat tauhid La Ilaha Illallah. "Barangsiapa yang akhir ucapannya adalah kalimat La Ilaha Illallah maka dia akan masuk syurga." (HR. Abu Dawud)

2. Memejamkan matanya dan berdoa

Setelah jelas meninggal dunia, hendaknya kita memejamkan kedua matanya dan mendoakan kebaikan baginya seperti "Ya Allah ampunilah ia, angkatlah derajatnya di golongan orang-orang yang mendapat petunjuk, beri pengganti yang baik di keturunannya, ampunilah kami dan dia wahai rabb semesta alam, lapangkanlah baginya kuburnya dan terangilah dia di dalamnya."(HR Muslim)

3. Meletakkan jenazah menghadap kiblat

4. Menutupi jenazah dengan kain.

Mayat harus ditutup dengan menggunakan kain yang ukurannya bisa menutupi sekujur tubuhnya.

5. Menyegerakan pengurusan jenazah.

Kita diperintahkan untuk segera melaksanakan pengurusan jenazah yaitu memandikan, mengkafani, menyolatkan, dan menguburkan."Bersegeralah di dalam mengurus jenazah, jika dia orang yang shaleh maka berarti kebaikan yang akan kalian segerakan baginya, dan jika tidak seperti itu maka berarti kejelekan yang segera kalian letakkan dari tanggungjawab kalian." (HR Bukhari dan Muslim)

Memandikan

Sebelum memandikan jenazah, kita harus tahu pernahkah si mayat ketika hidup berwasiat kepada seseorang untuk memandikan jenazahnya? Jika pernah, maka orang yang diberi wasiat itulah yang berhak memandikannya. Tetapi jika tidak, yang berhak adalah anggota keluarga terdekatnya. Jika anggota keluarga tidak bisa melaksanakan boleh menunjuk orang lain yang dianggap amanah dan terpercaya untuk memandikannya.

Persiapan tempat dan peralatan yang dibutuhkan; Dipan dan bangku untuk alas jenazah, Air bersih secukupnya. Untuk membersihkan tubuh jenazah bisa pula menggunakan sabun, shampo, kapur barus halus, cotton buds, air mawar, bubuk cendana, atau daun bidara. Demi keamanan, jika jenazah pernah berpenyakit menular, kita boleh memakai alat pelindung, seperti sarung tangan, sepatu bot dll.

Tempat pemandian harus layak dan tertutup agar proses pemandian tidak disaksikan oleh orang lain kecuali yang memandikan. Bila si jenazah punya cacat atau aib di tubuhnya, orang yang memandikan dilarang menceritakan hal itu kepada orang lain. Memandikan jenazah harus ikhlas dan dimulai dengan basmallah.

Mula-mula kita melepaskan seluruh pakaian dan aksesoris yang melekat di tubuh jenazah, kecuali benda-benda tersebut menempel di dalam tubuhnya, seperti pen yang ditanam di dalam daging atau tulang sebagai penyangga. Saat memandikan aurat jenazah harus tetap ditutupi dengan kain. Untuk membersihkan sisa-sisa kotoran dari jenazah, kita bisa mengangkat badan bagian atas, lalu tekan perlahan perutnya agar kotoran bisa keluar. Tapi tidak perlu dipaksakan mengeluarkannya. Lalu kita bersihkan qubul, dubur, dan bagian tubuh yang berlubang lainnya.

Memandikan dimulai dengan mencuci anggota wudlunya, dilanjutkan dengan menyiram seluruh tubuhnya yang dimulai dengan bagian sebelah kanan dari arah kepala sampai dengan kaki kemudian diikuti dengan bagian kiri tubuhnya. Lalu kita gosok tubuhnya dengan sabun secara perlahan-lahan dan merata. Tubuh jenazah bisa dimiringkan untuk membersihkan bagian belakangnya. Setelah bersih, kita siram seluruh tubuhnya dengan hitungan bilangan ganjil (tiga, lima, tujuh kali dst). Siraman terakhir dicampur dengan kapur barus halus. Setelah selesai dikeringkan dengan handuk.

Mengkafani

Peralatan yang diperlukan antara lain: kain kafan yang putih bersih, untuk pria tiga lembar dan untuk wanita lima lembar, selain itu kita siapkan kapas, kapur barus halus, minyak wangi dan keperluan lainnya.

Pertama kita potong kain kafan sesuai dengan panjang jenazah ditambah sekitar tiga jengkal atau 70 cm untuk tempat mengikat. Untuk pria, tiga lembar sama panjang, sedangkan untuk wanita dua lembar sama panjang, satu lembar kain panjang (bawahan), satu lembar baju, dan satu lembar kerudung. Atau tiga lembar sama panjang, satu lembar baju panjang/gamis dan satu lembar kerudung (jumlah lima lembar). Selanjutnya kita sediakan lima helai atau lebih (yang penting ganjil) tali pengikat yang dibuat atau dipotong dari setiap sisi kain kafan.

Setelah itu kita bentangkan kain kafan satu per satu di atas dipan/keranda/tikar dengan tempat untuk posisi kepala mengarah kiblat. Jangan lupa di bawah kain-kain tersebut telah diletakkan tali-tali pengikatnya. Lalu kita taruh kapas di atas kafan terutama untuk bagian dubur dan taburi kain kafan itu dengan kapur barus halus dan minyak wangi secukupnya.

Setelah semua siap, kita pun bisa mengangkat jenazah dan meletakkan di atasnya. Kita lapisi bagian qubul, seluruh persendian, luka-luka (kalau ada) dengan kapas yang sudah ditaburi kapur barus halus, lalu lipat selembar demi selembar, dimulai dari bagian kanan jenazah. Lalu kita ikat jenazah dengan ikatan yang mudah dibuka di bagian sebelah kiri dengan tujuan agar pengubur mudah melepaskan ikatan tersebut di dalam liang lahat.

Menyolatkan

Seperti dalam shalat lainnya, kita diharuskan berwudlu terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat jenazah. Apabila jenazahnya laki-laki maka imam berdiri menghadap kiblat sejajar dengan kepala jenazah yang berada di depannya. Sedangkan apabila jenazah tersebut perempuan maka imam berdiri sejajar dengan bagian tengah tubuhnya.

Ada tiga waktu yang dilarang mengerjakan shalat dan mengebumikan jenazah, yakni pada saat terbit matahari, pada saat tengah hari, dan pada saat matahari terbenam. Dalam shalat jenazah kita melakukan empat kali takbir, tanpa ruku dan sujud. Setelah takbir pertama membaca surat alfatihah, setelah takbir kedua membaca shalawat, setelah takbir ketiga kita membaca doa untuk jenazah, dan setelah takbir keempat dan diam sejenak atau berdoa, kita ucapkan salam.

Pahala bagi orang yang menyaksikan jenazah sampai dishalatkannya, dia mendapat pahala sebesar satu qiiraah, sedangkan barangsiapa yang menyaksikannya sampai dikuburkannya, dia mendapat pahala dua qiiraah, Rasulullah ditanya oleh sahabatnya, "Seperti apakah dua qiiraah itu?" Beliau menjawab, " Seperti dua gunung yang besar." (HR. Muslim)

Menguburkan

Dalam mengantarkan jenazah ke kuburan hendaknya para pengiring jenazah menjaga ketenangan, ketertiban dan tidak jauh dari posisi jenazah. Berjalan dengan bergegas, namun bukan tergesa-gesa. Setelah sampai di kuburan, para pengantar dilarang untuk duduk kecuali jika jebazah telah diletakkan dalam kubur. Ketika akan dikebumikan pengantar tidak perlu beramai-ramai turun ke liang lahat untuk menurunkan jenazah, melemparkan tanah, atau menata posisi jenazah di liang lahat. Yang melakukan cukup orang yang berkepentingan saja, yaitu para petugas yang ditunjuk dengan diiringi doa, "Bismillahi wa 'alaa milati Rasulullah".

Setelah jenazah dikuburkan, kita dianjurkan mendoakan ampunan dan keteguhan bagi si mayit, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah. "Bila Rasulullah saw usai menguburkan jenazah, beliau berdiri menghadap kuburan, kemudian berkata, 'Kalian hendaklah meminta ampunan untuk saudaramu ini, mintalah ketetapannya, sebab sekarang juga jenazah ini akan ditanya."

Jika suatu ketika kita melewati kuburan orang-orang yang seiman dengan kita, maka hendaklah memberi salam dan mendo'akan ahli kubur. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah ,"Semoga kesejahteraan selalu dilimpahkan atas semua orang Mukmin dan Muslim penduduk kampung ini, dan semoga Allah menyayangi orang-orang yang sudah meninggal lebih dahulu dan yang masih hidup. Dan sesungguhnya InsyaAllah kami akan menyusul kalian." (HR. Muslim)

(Sumber Percikan Iman No. 05 th VI, Mei 2005)

Berita meninggal dunia

Innalillaahi wa innaillaihi raaji'un...Telah berpulang ke Rahmatullah mertua dari saudari kita Ibu Isis Adityawarman.
Kami segenap anggota perkumpulan ibu-ibu krakatau blok c, menghaturkan do'a..

"Semoga almarhumah mendapat maghfirah dari Allah SWT serta diterima semua amal kebaikannya. Juga keluarga yang ditinggalkan mudah-mudahan mendapat rahmat dari Allah SWT. Aamiin..."
Info:
Kepada semua anggota perkumpulan ibu-ibu krakatau blok c, mari kita sama-sama ta'ziah ke rumah Ibu Isis di Leuseur 16, InsyaAllah pada hari Selasa tanggal 3 Maret 2009, jam 9.30.

Senin, 23 Februari 2009

SILATURRAHIM IDUL FITRI, Tahun 2008

Salah satu kegiatan tahunan yang InsyaAllah akan dilaksanakan secara rutin adalah pertemuan warga "Silaturrahim Idul Fitri". Berikut ini hasil bidikan sang fotografer kita "Teh Lina Shada" di acara silaturrahim Idul Fitri tahun 2008, sekaligus pelepasan warga yang beribadah haji dan perkenalan ketua RT baru, tempatnya di lapangan tenda (depan rumah Ibu Gen Agus). Maaf ya bu kalau fotonya baru tampil sedikit...
Kak Rita sama mbak Diah lagi nyiapin semangka, Mas Wawannya Ides (kaos putih) lagi asysyikk ambil lauk, "jangan banyak-banyak ya mas.. nanti aku nggak kebagian lho.." kata kak Ita Herman dari belakang sono..(he he he bercanda lho..) E eh rupanya bocah2 tau ya.. kalo mo difoto, "ikut mejeng ya bu...mayyan buat mantes2in fotonya.. Jadi lebih kerren kan??"



Ayo bu lagi ngobrol apaan nih... Itu ya..pemain gitarnya manneez skallee.. Siapa dulu donk bu.. itu kan suami 'ai', xhi..xhi..xhi...Arah jarum jam Mbak Tati Untung, Kak Astrid ("selamat ya bu..mudah2an jadi haji mabrur, aamiin"), Kak Riri pakar katering kita sama sang buah hati "neng baju merah" (aduuh maaf ..Siapa namamu dik?), teh Mimin..yang serius banget lihat panggung.

Ini dia Mbak Asih, sang Ketua kita (bu..koq serius amat??), di belakang ada ides yang always smile kalo difoto..(maklum deh.. takut dikira jutek gicuh..), samping ides ada kak Tuti Ilyas (selamat juga ya bu..mudah2n jadi haji mabrur, aamiin), trus samping kak Tuti siapa ya..nggak jelas..maaf...



Nah kalo ini teh Lia Sulaiman..(menni metchink baju en kerudungna, sae!..boleh diminta donk teh..), hmm...yang kerudung biru..jeng Rini bukan?? Pank-Link bu..., koq lebih cantiq dari aslinya ya...he..he..he..8-)



No komen ah untuk foto yang satu ini ..nggak perlu diragukan lagi..emang Ibu Heni Firman, teh Esye n jeng Fitri Agus mannieez en baek hati.. keliatan kan dari senyumnya juga cukup dikulum saja...khawatir terlalu cantiq..nanti ibu2 yang laen pada......






Rabu, 18 Februari 2009

MEMILIKI DAN MENJADI

"Tulisan yang menginspirasi seorang sahabat agar tetap tegar & ikhlas ketika ia harus kehilangan rumah, karir, jabatan bahkan eksistensinya sebagai seorang ibu dan istri. Penyakit yang dialaminya mengharuskan ia 'bedrest' beberapa bulan dan menjalani terapi selama 1 tahun lebih. Apa yang sudah diraih hanyalah sekedar hak pakai, pada akhirnya semua akan kembali kepadaNya."
Pak Anu membangun vila megah di lereng bukit. Pemandangannya indah dan udaranya segar. Di tempat lain, beliau masih punya dua vila lagi yang juga megah. Namun, belum tentu dua bulan sekali pak Anu sempat menginap di salah satu vilanya karena ia sangat sibuk. Praktis vila itu sepi sepanjang hari.

Pak Fulana sekeluarga, orang yang dibayar untuk menunggu vila itu, justru yang menikmati kemegahan bangunan dan kesegaran udaranya. Meskipun pak Anu jarang sekali bisa menikmati vilanya, bahkan harus mengeluarkan uang untuk orang yang menungguinya, dia tetap puas dan bangga karena dia yang memiliki vila itu.

Mengapa tidak menyewa saja kalau sesekali memerlukan santai di luar kota? Menyewa, mungkin lebih praktis dan hemat, tetapi tidak memberi kepuasan karena tidak ikut memiliki. Di rumahnya ada sepuluh mobil. Anggota keluarganya hanya lima orang. Maka, ada mobil yang jarang terpakai, yaitu mobil yang paling mahal. Mobil itu hanya dipakai pada acara yang dianggap sangat penting dan prestisius. Meskipun jarang dipakai, namun perawatan dan pajak mobilnya sangat mahal. Pajaknya itu menghabiskan biaya paling banyak. Akan tetapi dia puas karena dia sebagai pemilik. Kepuasan terletak pada pemilikan bukan pemanfaatan.

Ada seorang petani tua, pak Entah namanya. Suatu hari ia menanam pohon asam dan mangga di kebunnya dekat jalan. Waktu berlalu, pohon itu dirawatnya dengan cermat. Tingkah laku pak Entah yang aneh itu membuat heran seorang saudagar yang lewat. Ia heran kenapa pohon yang baru akan berbuah dan memberikan hasil setelah bertahun-tahun lamanya ditanam pak Entah? Bukankah pak Entah sudah tua? Kenapa tidak menanam pohon yang siap panen dalam waktu dekat saja? Pak Entah, "Saya sekarang sudah bau tanah. Ketika pohon itu besar dan berbuah, mungkin saya sudah lama meninggal. Tetapi pohon itu akan tetap bermanfaat. Orang yang lewat bisa berteduh, anak-anak bisa bermain sambil memanjat dan memetik buahnya." Kepuasan pak Entah bukan pada memiliki tetapi karena dapat memberi.

Orang yang berorientasi memiliki tidak bisa hidup dengan dirinya sendiri karena bergantung pada simbol-simbol yang menjadi miliknya. Ketika miliknya itu lepas dari genggamannya ia merasa eksistensinya hilang. Orang yang mengandalkan mobil, rumah, kursi, popularitas, jabatan dan semua miliknya menjadi simbol keberadaannya, akan terus menerus berusaha agar simbol-simbol itu tetap dimiliki. Sebab ketika semuanya lepas maka keberadaannya menjadi hilang.

Orientasi "menjadi" mendorong orang melakukan aktivitas yang tumbuh dari dalam dirinya sendiri dengan tujuan yang jelas, serta membawa perubahan yang berguna secara sosial. Orientasi "menjadi" mengharuskan adanya kemauan memberi, membagi dan berkorban. Seorang tukang batu yang diupah untuk membangun pos keamanan, dia melakukan kesibukan karena digerakkan orang lain. Sementara pak Entah, petani tua yang menanam pohon, dia melakukan aktivitas.

Jika melihat sekuntum bunga harum semerbak, seorang yang berorientasi "memiliki" akan memetik bunga itu untuk disimpan di kamarnya, agar dia dapat menikmati keharumannya sepanjang waktu. Tetapi orang yang berorientasi "menjadi" mungkin akan membiarkan bunga itu tumbuh, bahkan menyirami dan memelihara agar setiap orang yang lewat dapat menikmati keharumannya.

Orientasi "menjadi" memilih jalan mendaki sedangkan orientasi "memiliki" berarti jalan menurun. Jalan mendaki adalah jalan pengorbanan dan memberi uluran pertolongan, sedangkan jalan menurun adalah jalan mudah dan menyenangkan karena menuruti ego kita.

Manusia terlahir ke bumi ini dengan tidak memiliki apa-apa bahkan seuntai benang sekalipun. Apa-apa yang kita miliki sekarang hanyalah sekedar hak pakai. Pada akhirnya kita akan kembali padaNya tanpa membawa apapun yang kita miliki sekarang ini. Karena itu orientasi "memiliki" sebenarnya tidak sesuai dengan kodrat kemanusiaan kita.

(Sumber Buku Hidup untuk Hidup)


Selasa, 17 Februari 2009

Berita Pindah

Saudara kita, teh maya budi sekeluarga (krakatau 292) InsyaAllah jum'at tgl 20 Pebruari 2009 akan meninggalkan Duri menuju Malaysia....
Kami atas nama perkumpulan ibu-ibu krakatau blok c mengucapkan :
"Selamat jalan....mudah-mudahan selamat sampai tujuan, dan sukses selalu...
Mohon maaf bila ada sikap & ucapan kami yang tidak berkenan di hati teh maya sekeluarga.....
Dan jangan lupa ya teh... walau jarak memisahkan kita mudah-mudahan tali silaturrahim yang telah kita jalin selama ini tidak terputus sampai di sini. Kami tunggu kabar dan infonya..."

Senin, 16 Februari 2009

JADWAL ARISAN

Jadwal arisan bulan maret, hari Senin tanggal 2 Maret 2009, di rumah ibu Ice Edi, krakatau 258 jam 16.00. Acara: Berbagi ilmu "psikologi anak" bersama seorang psikolog, Ibu Wita.

Sabtu, 14 Februari 2009

SUKSES MENGELOLA MASALAH

"Otak sumpek, penuh oleh permasalahan yang banyak, sering kali menjadi lumpuh. Bingung!?*#?"

Dalam dunia ABRI, terdapat sebuah metode yang sangat menarik. Istilahnya, "menggergaji gunung". Jadi, kalau prajurit berlatih perang, kemudian ia harus mendaki gunung, semua prajurit diperintahkan melihat puncak gunung. Lalu, kepada pasukan dikatakan,

"Berani?"

Dan, pasukannya menjawab, "Berani!!!"

Setelah itu mereka dibariskan. "Mari, silakan Anda berjalan dan setelah berjalan, jangan melihat puncak gunung. Tetapi, lihatlah langkah demi langkah. Lihatlah; ada ular, selokan, apapun, dan nanti gunung yang akan didaki menjadi lebih mudah."

Tentunya ini bagus sekali. Daripada dia melihat gunung terus sehingga mengakibatkan keluh kesah: Waduh....tinggi banget!"
Nah dalam metode-metode ABRI, itu salah satunya. Itulah yang dinamakan dengan metode "menggergaji gunung". Jadi, pasukan diajak mendaki gunung, tapi dia dilatih dengan melatih langkah demi langkah. Dalam perjalanan itu, diciptakan lagu agar bersemangat.

Dalam kehidupan kita, masalah memang selalu ada, bertambah dan semakin bertambah jumlahnya. Ketika ditangani per sub akan jauh lebih ringan.

Contoh, seorang sahabat memiliki masalah ketika pembantunya pulang mendadak, padahal kedua suami istri itu bekerja, Mereka bingung, anaknya mau dibagaimanakan? Mau dibawa ke kantor masih bayi, kalau tidak dibawa, masak di rumah sendiri? Tentu tidak mungkin!

Yang tidak kalah ruwet masalah cucian yang menumpuk; kotor, basah, dan belum disetrika. Jadi ada tiga permasalahan. Kalau tidak disubkan masalahnya, yang sangat mungkin terjadi adalah pertengkaran suami & istri. Sebab pulang sama capeknya, membawa problem dari kantornya masing-masing, dengan melihat ada "tiga gunung besar". Pakaian yang belum dicuci, pakaian basah, dan pakaian belum disetrika. Ditambah lagi pakaian yang mau dipakai besok dan belum kering.
Lalu...... gimana nih, ketika kita menghadapi berember-ember pakaian kotor?
Subnya sederhana. Ambillah ember kecil, kemudian cucian pakaian itu per sektor. Misalnya, dua potong-dua potong, nyicillah. Terus, gimana kalau semuanya sudah direndam? Gak apa-apa. Pokoknya, dicicil saja.
Cara seperti itu akan terasa lebih ringan dibandingkan dengan ketika kita sedang mencuci.... dan di depan kita terlihat ember sangat besar penuh cucian, hal itu membuat kita menjadi mual.
Mengapa saat menghadapi masalah, kita menjadi lumpuh? Sebab, ketika otak sumpek, penuh oleh banyak permasalahan, akhirnya menjadi lumpuh. Bingung!
Ada lho, orang yang tidak bekerja dan tidak beraktivitas, tetapi badannya lemas semua? Mengapa? Karena, energinya habis untuk memikirkan hal yang besar. Tetapi tidak ada satupun tindakan diperbuatnya. Hal seperti itulah, yang sangat membahayakan kita. Seharusnya, kita dapat bekerja secara cerdas, bukan hanya kerja keras.
Kita perlu melihat besarnya masalah. Tetapi, agar masalahnya menjadi lebih mudah, sub-subkan dan pilah-pilahlah. Ini bisa dilakukan! Ketika kita punya target besar dan kemudian di sub-subkan, akan menjadi sesuatu yang sangat-sangat ringan.
Jadi marilah kita pilah-pilah permasalahan itu. Sebab kalau tidak dipilah-pilah ongkos yang harus kita bayar kadang jauh lebih besar dari sekedar hitungan nominal.
(Sumber: Buku Hidup untuk Hidup)

Kamis, 12 Februari 2009

ADAB KETIKA BERTAMU

Adab ketika bertamu antara lain:


  • Mengucap salam. Bila setelah salam ketiga, si tuan rumah tak juga muncul atau membukakan pintu, semestinya kita pergi dan jangan memaksakan diri untuk bertemu tuan rumah.
  • Ketika mengetuk pintu, jangan memandang ke dalam rumah (misalnya lewat celah pintu atau jendela yang terbuka). Siapa tahu ada anggota keluarga yang tidak berpakaian rapi menutup aurat.
  • Saat akan dibukakan pintu sebaiknya kita agak bergeser ke samping pintu sehingga saat pintu terbuka kita tidak akan langsung melihat ke dalam rumah.
  • Ketika sudah di dalam rumah, tetap pula adab harus dijaga, misalnya tak boleh melihat-lihat yang ada di dalam rumah, seperti barang-barang dan sebagainya, kecuali memang diizinkan tuan rumah.
  • Isi pembicaraan pun harus tetap dijaga. Jangan sampai terjatuh pada pembicaraan yang tidak baik, semisal ghibah.

(Sumber Ummi No. 05/xx)

BUAH SILATURRAHIM

"Barangsiapa yang merasa senang bila dimudahkan rezekinya dan dipanjangkan usianya, maka hendaklah dia menyambung hubungan silaturrahim" (Shahih Muslim)
Apakah ini berarti jatah usia manusia bisa nambah dengan silaturrahim? Ternyata bukan demikian. Tetapi keberkahannya.
"Katakanlah ada orang yang usianya 60 tahun, namun dengan rajinnya bersilaturrahim, teguhnya dia menjaga hubungan silaturrahim, maka amalnya diberkahi sebagaimana umur orang yang sudah mencapai 1000 tahun. Semacam diperpadatlah berkah amal hidupnya."
Begitu pula dengan dimudahkan rezeki, selain silaturrahim sebagai jalan pembuka pintu rezeki, dengan silaturrahim kita mendapat rezeki yang lain, yang tanpa sadar dilupakan orang misalnya rezeki sehat, rezeki ketenangan hati, rezeki kebahagiaan karena banyak teman, banyak saudara, banyak ilmu dan sebagainya.
Orang yang rajin bersilaturrahmi tentu tenang hidupnya karena banyak kawan, bahagia, damai dan tidak sempit hati. Ketika bertemu satu masalah jadi punya alternatif-alternatif penyelesaian masalah.
Silaturrahim atau silaturahmi juga merupakan sarana penyejuk jiwa manusia yang efektif. Tanpa silaturrahim sesama manusia akan menjadi mudah marah, hasad, iri, dengki, kibr (sombong) dan satu sama lain berpaling sehingga hilanglah persaudaraan, akhirnya hilanglah kekuatan. Seumpama sapu lidi yang lepas tali pengikatnya, bercerai berai, hingga akhirnya hilang kekuatan menyapunya karena 1 batang lidi tidak akan mampu menyapu selembar kertas sekalipun.
Bagi diri sendiripun silaturrahim dapat memunculkan kebaikan. Tidak mudah stres, banyak ide, tidak mudah putus asa dan bahagia adalah sebagian contoh kebaikan silaturrahim pada jiwa manusia. Sebab orang yang gemar menyendiri, papar seorang psikolog, umumnya akan kuper, lambat mengikuti perkembangan zaman, kaku cara berfikirnya, akhirnya sikap dan perilakunya lama-lama menjadi kaku.
Kekakuan tentu membuat orang tidak betah berhubungan sehingga dia menjadi semakin pasif dan terkucil. Manakala ada kebutuhan mencari pemecahan masalah kemana dia mencari ventilasi jiwa? Tak ada, maka kemudian mungkin terjadi depresi. Terkadang sebagai orang tua pun kita tidak sadar telah banyak mengekang anak-anak kita untuk bergaul dengan teman-temannya karena perasaan khawatir yang berlebihan, takut terjerumus ke dalam pergaulan yang kurang baik. Kekhawatiran memang perlu sebagai benteng untuk mencegah dari hal-hal buruk tetapi kekhawatiran berlebihan sehingga membuat anak merasa terkekang akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Luruskan niat, ketika bergaul tujuannya adalah ibadah, "menyambung tali silaturrahim" dan tentu saja sesuai dengan syar'i. Mudah-mudahan dengan meluruskan niat, keberkahan pun akan kita raih.
Bagaimana kalau kita termasuk orang yang sulit berkomunikasi atau memulai hubungan dengan orang lain? "Jangan menunggu nanti". Kalau perlu sebagai langkah awal paksakan diri dengan mengikuti pengajian seminggu atau sebulan sekali, arisan. Meski awalnya berat tetapi sesungguhnya pertemuan itu mampu mencerahkan jiwa untuk masa-masa sesudahnya.
Banyak keberkahan yang kita raih dari silaturrahim, mengapa harus ditunda-tunda?
(Referensi Ummi No. 05/XX)

Sembuh Dari 5 Komplikasi Penyakit Lewat Menulis

Kisah ini memberi inspirasi kepada kita untuk tetap semangat menjalani hidup dan berguna bagi orang lain meski ujian berat sedang menimpa kita, mari kita sama-sama simak kisahnya...



Pada tahun 2005 tepatnya 1 Muharram, saya dan teman saya sedang dalam perjalanan. Mendadak tubuh saya terasa lemas dan mual-mual. Kondisi ini saya tahan hingga puncaknya pada tanggal 9 Muharram saya pingsan dan masuk rumah sakit. Menurut diagnosa dokter saya mengidap hepatitis A dan liver. Sejujurnya saya kaget, karena gaya hidup saya tidak macam-macam, tidak merokok, bukan peminum dan tidak pernah keluyuran malam hari. Pada waktu itu saya juga menderita tipus, dokter meminta saya untuk istirahat dan teratur minum obat.
Tak berapa lama kemudian saya sakit lagi. Hasil pemeriksaan ditemukan kista sebesar 4 cm di dalam ginjal kiri saya. Selain itu juga saya mengeluh sakit ketika buang air kecil, dan dokter mengatakan saya terkena infeksi saluran kemih. Masih ada juga dokter yang mendiagnosa saya terkena penyempitan pembuluh darah.
Saya sempat terdiam dan bertanya dalam hati, mengapa Allah memberikan ujian yang begitu berat. Saya bukan orang yang neko-neko. Tetapi di luar sana orang yang gaya hidupnya kebalikan dari saya, sehat-sehat saja. Tapi kemudian saya beristighfar. Sejenak saya khilaf. Tidak sepatutnya saya bertanya hal itu kepada Allah, saya yakin ada maksud yang tersembunyi di balik semua ini.
Saya memang termasuk "workaholic" atau gila kerja. Sejak ayah saya meninggal ketika itu saya kelas 1 SMA, saya harus membiayai sendiri kuliah & kehidupan saya.
Pada saat saya mengetahui ada penyakit berat yang saya derita, seketika itu saya mulai memohon petunjuk Sang Khalik agar diberikan jalan supaya saya tidak meratapi penderitaan saya. Saat itu juga saya instrospeksi diri, apakah ini bagian dari azab saya?
Saya sudah bolak-balik ke rumah sakit tapi penyakit saya tak kunjung mengalami perbaikan. Dalam 1 bulan bisa 2-3 kali dirawat.
Di saat saya merasa tak ada jalan keluar, saya teringat pesan teman saya Asep, "hidup ini harus dipenuhi oleh pikiran-pikiran positif, jika negatifnya terus yang dipikirkan maka hasilnya juga banyak yang negatif. Ucapan teman saya terus terngiang dalam benak saya, tidak ada gunanya saya terus berprasangka buruk dan berputus asa.
Pada akhir tahun 2005, Asep mengajak saya untuk mengikuti training leadership. Saya sempat mengikuti dua kali training. Pada kesempatan kedua inilah pikiran saya tergerak ketika diputarkan sebuah video.
Dalam video tersebut ditayangkan orang-orang yang memiliki keterbatasan tapi masih memiliki
tekad kuat untuk bertahan hidup dan berguna bagi masyarakat. Salah satunya adalah Kunto Wijoyo, orang yang sudah sangat sulit bergerak. Dia terbaring di atas tempat tidurnya, di depannya ada sebuah laptop yang ia gunakan untuk menulis. Ketika hendak menulis ia hanya menggunakan satu jari untuk menekan keyboard pada laptop. Dengan keterbatasan seperti itu, dia sedang berusaha membuat karya yang kelak berguna untuk orang lain.
Saya terharu dan tercengang. Sejurus kemudian saya berpikir bisa jadi Allah memberikan saya ujian ini adalah sarana untuk insrospeksi diri. Malam itu juga saya putuskan untuk melahirkan sebuah karya. Awalnya bingung mau menulis apa, akhirnya saya putuskan menulis mengenai konstruksi bangunan, karena sudah 18 tahun saya berkecimpung di dunia itu.
Ketika ide itu muncul rasanya mengalir saja tulisan saya. Target yang saya tuju adalah orang-orang awam yang ingin memperbaiki rumah mereka. Dukungan banyak datang dari berbagai pihak, temen-temen, penerbit dan orang-orang terdekat. Banyaknya dukungan membuat saya percaya diri untuk melangkah sesuai kemampuan saya.
Sebenarnya tujuan saya menulis bukan terapi. Tapi ternyata menulis bisa juga digunakan sebagai terapi menyembuhkan penyakit. Saya mengetahui hal tersebut dari internet. Mungkin disinilah petunjuk Allah obat penyakit saya bisa jadi dengan menulis.
Karya tahun pertama saya ada lima buku, yakni Cara Praktis Menghitung Material Rumah, Dinding, Lantai, Agar Rumah Tidak Gelap dan Pengap, serta Panduan Lengkap Membangun Rumah yang merupakan best seller, saat ini sudah mencapai cetakan keempat. Isinya sangat lengkap, harganya pun tergolong mahal Rp 200 ribuan. Percaya atau tidak kelima buku itu saya selesaikan dalam tempo waktu 5 bulan.
Rasa kagum dan tidak percaya ketika buku pertama saya terbit, apalagi sampai ada yang dicetak ulang. Ternyata memang benar, dengan sedikit ilmu orang bisa berbuat banyak asal memiliki kemauan yang kuat. Senang dan bangga rasanya ketika buku yang saya tulis sendiri mendapat sambutan positif di masyarakat. Hal ini yang membuat saya terpancing untuk membuat karya yang lebih baik lagi.
Inspirasi saya menulis kadang dari keluhan temen-temen, misalnya "Kok rayap sangat tinggi ya di Bogor?". Nah dari keluhan tersebut lahirlah karya saya berjudul "Kiat Praktis Mencegah dan Membasmi Rayap". Atau ketika ada yang mengeluh, "kok lantai saya meletup ya?" Jadilah buku saya yang berjudul "Lantai". Saya juga menulis dengan tema yang lain, seperti karya best seller lainnya "Akankah Indonesia Tenggelam Karena Pemanasan Global". Buku terbaru saat ini berjudul "Cara Cerdas Membangun Mesjid". Penerbit memberi saya julukan "Penulis Paling Produktif", dalam kurun waktu 2 tahun saya bisa menghasilkan 15 buku.
Alhamdulillah...hingga saat ini, keluhan-keluhan penyakit yang dulu sering saya alami tidak lagi saya rasakan. Pernah saya masuk ke rumah sakit, tapi itu bukan karena penyakit saya kambuh tapi karena diare yang kadang sering saya alami. Ketika saya melakukan check up, hasil dari lab menunjukkan semuanya bagus. Hepatitis saya sudah hilang, penyempitan pembuluh darah sudah tidak saya alami lagi. Paling-paling yang saya rasakan diare dan flu.
Saya ingin bisa terus menghasilkan karya-karya yang lain. Karena saya percaya dituang sebanyak apapun ilmu tak akan pernah bisa habis. Saya sangat bersyukur jika apa yang saya lakukan selama ini bisa bermanfaat bagi orang lain dan dapat menularkan semangat bagi orang lain untuk terus berkarya di dalam keterbatasan.
(Sumber Tarbawi Edisi 193 Th. 10)

Rabu, 11 Februari 2009

Program Sekolah Orangtua PSPA

Program pelatihan orangtua pertama di Indonesia yang telah diselenggarakan di 10 propinsi dan 18 kota dan telah diikuti ribuan orangtua, untuk memberdayakan orangtua, melejitkan potensi anak dan membina hubungan berkualitas orangtua dengan anak.


Kini InsyaAllah akan hadir di Duri, tempat Sanggar Karyawan Duri Camp PT. Chevron Pacific Indonesia.


Gelombang I : Kamis-Jumat, 26-27 Maret 2009 (untuk guru KB, TK, SD 1-3)

Gelombang II : Sabtu-Minggu, 28-29 Maret 2009 (untuk orangtua dan calon orangtua)

Pukul 08.30 sd 16.00 (hari1) & Pukul 07.30-17.30 (hari2)

Investasi Rp 150.000,- (guru TK, KB, SD 1-3)

Rp 200.000,- (orangtua dan calon orangtua)

Disc 25% khusus alumni dengan menunjukkan sertifikat PSPA

(snack, makan siang, sertifikat, booklet)



Informasi & Pendaftaran:


  1. TK & KB Putih Melati, Komp Sinabung Duri Camp, telp. 0765-823349

  2. Ibu Leni 0812 68616778 & Ibu Meri 0813 71006241

  3. Ibu Ari Kusumo 0765-823838/081365107833

  4. Ibu Wilis Deni 0765-823674/08153782047

  5. Ibu Eva Ahmad 0765-822736/081371285292

Transfer Bank Syariah Mandiri UPS Duri, No. Rek 09.270.53.041, a.n Eva Yulianti


Sekilas info:


TAHUKAH ANDA?



  • Sebagian PERILAKU NEGATIF ANAK: tidak mandiri, tidak patuh dan membangkang, malas belajar, mudah marah, mudah rewel, konsuntif hingga malas ibadah dan rendah diri SESUNGGUHNYA ORANGTUA sendiri yang menjadi PENYEBABNYA.

  • Sebagian orang dewasa memang siap menikah namun tidak disiapkan menjadi orangtua ketika menikah.

  • Akibat ketiadaan bekal mengasuh anak, sebagian orangtua kerap menggunakan 'jalan pintas' negatif untuk menyelesaikan perilaku anak yakni dengan melakukan kekerasan mental pada anak seperti membentak, marah-marah, berteriak, mengancam.

  • TANPA ORANGTUA SADARI sebagian besar anak justru DIJATUHKAN HARGA DIRINYA OLEH ORANGTUA di rumah, bukan di luar rumah.

  • Respon orangtua yang tidak tepat ketika berinteraksi dengan anak justru membentuk konsep diri negatif pada diri anak.

Apapun yang anak rasakan dan alami di keluarga sekarang, buahnya akan dituai setelah mereka dewasa kelak. Rasakan INDAHNYA PERUBAHAN POSITIF menjadi orangtua setelah mengikuti PSPA. Program ini mengajak anda:



  • MEMAHAMI HAMBATAN pengasuhan yang menimbulkan mental negatif anak & menghambat orangtua menjalin komunikasi positif dengan anak.

  • MEMAHAMI PRINSIP BELAJAR anak untuk memahami mental, sikap dan perilaku anak, sebagai modal memberikan reaksi positif pada anak dengan KARUNIA BELAJAR

  • MENGETAHUI PRINSIP KEPATUHAN agar anak taat dan patuh pada orangtua tanpa tekanan, ancaman, dan kekerasan dengan KARUNIA KONSISTENSI
  • MENGARAHKAN ANAK agar terfokus pada perilaku positif dan memiliki konsep diri positif sejak dini sebagai landasan kesuksesan masa depan.
  • MEMBANGUN KELENGKETAN jiwa orangtua-anak untuk mendukung daya tahan mental anak terhadap pengaruh negatif lingkungan dengan KARUNIA MENDENGARKAN
  • MENGETAHUI TEKNIK KOMUNIKASI orangtua yang menumbuhkan gagasan, kreativitas dan motivasi anak untuk memiliki akhlak positif.

(SUMBER : brosur Program Sekolah Orangtua PSPA)

Mau Jadi Apa?

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan bertanya mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi tiga panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci itu mendidih, ia menaruh wortel di panci pertama, telur di panci kedua dan kopi bubuk di panci ketiga. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dilakukan ayahnya. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api. Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya. Lalu ia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat nak?" Wortel, telur, dan kopi" jawab si anak.
"Apa arti semua ini Ayah?''

Sang Ayah menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi kesulitan yang sama yaitu perebusan, tapi masing-masing menunjukkan reaksi berbeda. Wortel sebelum direbus kuat, keras, sukar dipatahkan, tetapi setelah direbus menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan . Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.

"Kamu termasuk yang mana?" tanya ayahnya. "Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur, atau kopi? Apakah kamu wortel yang kelihatannya keras tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan kamu menyerah, melunak dan kehilangan kekuatanmu? Apakah kamu adalah telur yang awalnya memiliki hati lembut, jiwa dinamis, namun setelah didera kesulitan menjadi keras dan kaku. Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.

"Jadilah engkau seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin baik, keadaan di sekitarmu juga turut membaik, bahkan mampu memberi warna dan aroma sedap bagi lingkungan.

(Sumber: Buku Sentuhan Kalbu hal 284-286, Narasumber memberi keterangan disadur dari Internet)

ANGGOTA ARISAN

DAFTAR ANGGOTA ARISAN KRAKATAU BLOK C

PERIODE 2008-2009


ANE NANA, KRAKATAU 254, telp. 23814
ANI YENDRIZAL, KRAKATAU 307, telp. 22702
ASIH FIRDAUS, KRAKATAU298, telp. 23482
ASTRID, KRAKATAU243, telp. 22617
DES AGUNG, KRAKATAU242, telp.22981
DES KURNIAWAN, KRAKATAU256, telp.22125
DEWI ZULFIANDRI, KRAKATAU274, telp.22457
DIAH DAHONO , KRAKATAU 293, telp.23296
DINI FAHRIZAL, KRAKATAU 282, telp.22174
EFI ULFANI, KRAKATAU 295 , telp.22712
ELI ISTAQORI, KRAKATAU, 246, telp.22853
ELI SYAFARUDIN, KRAKATAU 253, telp.22675
ELIN NOVENDRI, KRAKATAU 247, telp.23753
ELLEN ROY, KRAKATAU 280, telp.23831
EM ARDEN, KRAKATAU 314, telp.22030
EMIL ERWIN, KRAKATAU 285 , telp.23056
ENI SLAMET, KRAKATAU 286, telp. 23920
ER WIRNO, SIBAYAK 66, 23764
ESTY YOELSON, KRAKATAU 310 , telp.23822
ESYE JUSMIN, KRAKATAU 260, telp.22968
GEN AGUS, KRAKATAU 297 , telp. 23134
HENI FIRMAN, KRAKATAU 267, telp. 23767
ICE EDI, KRAKATAU 258, telp.23424
IIS MUHARROM, KRAKATAU 291 , telp.23661
IKA NIBUKAT, KRAKATAU 252, telp.23628
ISIS ADITIAWARMAN, LEUSER 16 , telp.23699
ITA HERMAN, KRAKATAU 240, telp.23194
KARSINAH NUSIRWAN, KRAKATAU 276, telp. 22618
LENI ERI, KRAKATAU 281 , telp. 23315
LIA SULAIMAN, KRAKATAU 251 , telp. 23375
LIFTA JUMSARI, KRAKATAU 271 , telp.22296
LINA LEXMANA, KRAKATAU 294 , telp.23416
LIS ANASRUL, KRAKATAU 279 , telp. 22259
ENING AGUNG, KRAKATAU 277 , telp.23626
MERI FERDINAL , SIBAYAK 18 , telp.23410
MERI ZURNAIDI KRAKATAU 302 , telp.3669
MIMIN YUDI, KRAKATAU 262 , telp. 23799
NEL ALJUFRI , KERINCI 7 , telp. 23463
NEL FAUZAN RAMON, KRAKATAU , telp.23064
MIUL NOVRIZAL, KRAKATAU 249 , telp.23064
PENI SYAMSUL,KRAKATAU 244 , telp.22910
RINI DAHRI , 273 , telp. 22141
RIRI ERINALDI , KRAKATAU 266 , telp.23839
RIRIN SUGIHARTO , KRAKATAU 261, telp.23973
RITA SYAIFUL, KRAKATAU 278 , telp. 23002
TATI UNTUNG, KRAKATAU 312 , telp.22763
TUTI BUDI, KRAKATAU 264 , telp.23425
TUTI ILYAS LEUSEUR 9, telp. 22276
VIVI , KRAKATAU 255 , telp. 22940
WENI ARMEN , SIBAYAK 119 , telp.23759
YANTI CHAIRIL , KRAKATAU 259 , telp.22175
YANTI IMAN , KRAKATAU 248, telp.23258
YANTI SUMANTRI , SIBAYAK 166 , telp. 22833
YENI SUKANTO, KRAKATAU 306 , telp. 22816
YULI AGUS, KRAKATAU 300 , telp.22951
YULI YUDI, KRAKATAU 299, telp.23630

JADWAL WIRID

Hari ini, Kamis tanggal 12 Pebruari 2009, jam 14.00 WIB, wirid di rumah Ibu Eli Syafarudin Krakatau 253

Senin, 09 Februari 2009

Waspada Jika Segel Obat Rusak

Bermula dari kejadian yang menimpa anak temen saya. Ceritanya anak temen saya itu mengalami problem susah makan. Ibunya berusaha membelikan vitamin dari sebuah apotek tentunya yang dicari adalah vitamin penambah nafsu makan. Oleh petugas apotek diberi sebotol sirup dengan merk tertentu tapi segelnya sudah rusak. Ketika ditanyakan oleh temen saya kenapa segelnya rusak, petugas apotek tersebut menjawab kalau ke dalam obat tersebut sudah ditambahkan bahan berkhasiat yang lainnya. Tanpa curiga temen saya menerima dan meminumkan obat tersebut kepada anaknya. Ternyata nafsu makan anaknya jadi bertambah, awalnya kalau makan suka nggak habis setelah minum obat itu malah minta tambah. Temen saya seneng banget. Saking senengnya promosi ke temen-temen termasuk aku. Kebetulan aku bertemu anaknya sewaktu menjemput anakku sekolah. Kulihat ada perubahan, pipinya tembem "gembil", lenganya juga kelihatan lebih besar begitu pula dengan ruas-ruas jarinya. Tapi aku pikir gemuknya koq kelihatan nggak wajar, seperti bengkak-bengkak. Aku jadi ingat dengan obat tertentu "golongan steroid" yang punya efek samping khas, obat ini memang bisa meningkatkan nafsu makan tapi dampak buruknya bisa menyebabkan wajah seperti bulan (moon face), bengkak2, penggunaan lama bisa merusak ginjal. Aku tergerak untuk mencari tahu kandungan bahan berkhasiat yang ditambahkannya itu apa. Alhamdulillah berkat bantuan temenku yang lain akhirnya kudapatkan sampel. Lalu sampel itu kubawa ke BPOM (Balai Pemeriksaan Obat & Makanan) untuk diperiksa. Sayang BPOM bilang aku tidak bisa mengetahui hasil pemeriksaannya dengan alasan keamanan. Meskipun demikian aku sedikit lega karena obat itu sudah di tangan lembaga yang tepat, biarlah mereka yang menindaklanjuti bila terjadi penyalahgunaan obat. Dengan peristiwa tersebut sebaiknya kita hati-hati jika membeli obat pastikan segelnya tidak rusak kecuali jika obat tersebut dibeli atas resep dokter yang memang perlu dicampur dengan bahan lainnya.

TIPS Sukses Membuat Brownies

TIP SUKSES MEMBUAT BROWNIES

Hal2 yang perlu diperhatikan:
  • Jangan melakukan pengadukan/pengocokan yg terlalu berlebihan karena akan mengakibatkan adonan retak.
  • Panggang adonan dgn suhu oven 170-180 ^C selama 40-60 menit, tergantung dari jenis dan banyaknya adonan yang dipanggang.
  • Kukus adonan dengan kukusan yang panas selama 35-45 menit. Jaga jangan sampai terkena tetesan air.
  • Isi adonan minimal 3/4 cetakan. Adonan yang terlalu penuh membuat proses pematangan tidak sempurna dan brownies yang dihasilkan akan lebih keras/padat.
  • Gunakan cokelat blok yang telah dilelehkan dengan baik agar hasilnya glossy dan sempurna pengadukkannya.
  • Setiap cetakan brownies selalu dialasi dengan kertas roti dan diolesi dengan margarin, jangan ditaburi tepung terigu.

Kegagalan yang sering terjadi dan Cara mengatasinya

Brownies Panggang Retak dan Kering

Penyebab : pemanggangan terlalu lama, suhu oven terlalu panas, pengadukan adonan terlalu berlebihan & lama.

Cara Mengatasi:

  • Panggang sesuai kebutuhan, lakukan tes tusuk adonan. Jika ditusuk tidak lengket berarti telah matang.
  • Gunakan suhu oven yang sesuai antara 170-180^C. Karena adonan brownies tebal, maka pemanggangan tidak boleh menggunakan suhu yang terlalu panas.
  • Aduk/kocok adonan hingga gula larut saja dan sedikit mengembang. Jangan over mix, udara yang terlalu banyak akan mendorong adonan keluar dan mengakibatkan brownies retak.

Permukaan tidak Glossy

penyebab: Cokelat tidak dilelehkan dengan baik, memasukkan cokelat tidak perlahan-lahan, suhu oven terlalu tinggi.

Cara Mengatasi

  • Lelehkan cokelat jangan sampai terlalu cair/panas.
  • Tuang cokelat ke dalam adonan dan aduk perlahan, memasukkannya tahap akhir.
  • Gunakan suhu oven yang sesuai, 170-180^C.

(Sumber Buku 100+ Tip Antigagal Bikin Kue hal 61-62)

Minggu, 08 Februari 2009

Jalan Menuju Keindahan

Seekor anak kerang di dasar laut mengeluh kepada ibunya. Sebutir pasir tajam masuk ke dalam tubuhnya yang lembek. "Anakku, Tuhan tak memberi kita tangan sehingga Ibu tak bisa menolongmu. Ibu tahu, itu sakit, tapi terimalah sebagai takdir. Kuatkan hati, kerahkan semangat melawan nyeri yang menggigit. Balut pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itulah yang bisa kau perbuat," kata ibunya dengan sendu dan lembut sambil menitikkan air mata.
Anak kerangpun menurut.
Kadang rasa sakit terasa begitu hebatnya, sehingga ia sempat meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata, ia bertahan, tidak hanya hari demi hari tapi bertahun-tahun. Tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakitpun makin berkurang. Makin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit akhirnya menghilang sama sekali. Sekarang....sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal terbentuk dengan sempurna. Penderitaanya membuahkan hasil yang menakjubkan. Dirinya kini menjadi sangat berharga.
(Disadur dari Buku Sentuhan Kalbu hal 257, Narasumber memberi keterangan disadur dari internet).

Sabtu, 07 Februari 2009

Tahu Gejrot & Cakar Ayam Bumbu Taosi

Rindu makanan yang dijual di pinggir jalan atau restoran tapi males pergi apalagi khawatir kebersihannya kurang terjamin. Buat saja sendiri di rumah. Mudah2 an gak kalah enak.


TAHU GEJROT


Ini masakan khas cirebon lho..., waktu kecil saya suka sekali beli tahu gejrot, pedes2 manis ada asemnya dikit. Yang jual biasanya bapak2, dijajakan keliling pake keranjang bambu yang dipikul. Penyajiannya pake piring kecil dari kayu, makannya pake tusuk gigi. Duh kalo inget itu jadi rindu kampung halaman. Oh ya inspirasi resep ini dari tabloid Sejap Sekejap yang dibawa mbak Ririn (krakatau 260). Ini dia resepnya...


BAHAN:

20 bh tahu pong/tahu sumedang (tahu putih juga bisa)
2 sdm bawang goreng


HALUSKAN

4 bh bawang merah
3 siung bawang putih
7 bh cabe rawit
1 sdt garam


KUAH:

2 sdm air asam
100 g gula merah
250 ml air
4 sdm kecap manis


CARA MEMBUAT:


  1. Buat kuah: rebus gula merah dan air sampai gula larut, angkat saring.

  2. Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan ke dalam larutan gula merah bersama air asam dan kecap manis, masak sampai matang dan mendidih.

  3. Goreng kering tahu yang sudah direndam garam (kalo pake tahu mentah), lalu potong-potong tahu dalam piring saji, siram kuahnya, taburi bawang goreng.

Untuk 4 orang


Wahai ibu-ibu yang baik hati lagi pintar...bosen ceker ayam dibuat sup? Sekali-kali coba resep ini. Judulnya sih Cakar Ayam Bumbu Taosi tapi sorry saya tidak tahu taosi itu apa ya.. (kalau ada yang tahu please kasih info ke kita). Resep ini didapat dari buku resepnya temen. Waktu kutanya sama temen taosi itu apa, ternyata sama nggak tahu juga. Temenku bilang masaknya nggak pake taosi tapi rasanya uenak koq. Mau coba? Ni dia resepnya....

CAKAR AYAM BUMBU TAOSI

Bahan:

  1. 1 kg ceker ayam
  2. 5 sdm gula pasir
  3. minyak untuk menggoreng
  4. 2 bh cabe merah besar, buang biji
  5. 1 L air
  6. 2 bh bunga lawang
  7. 3 sdm tepung sagu

Saus:

  1. 8 bh bawang merah, cincang
  2. 5 siung bawang putih cincang
  3. 2 sdm gula pasir
  4. 1 sdt garam & 1/2 sdt merica
  5. 6 sdm saus tiram
  6. 3 sdm taosi
  7. 5 sdm saus tomat
  8. 100 cc air

Cara Membuat:

  1. Didihkan air + gula pasir, masukkan cakar, rebus 5 menit.
  2. Minyak goreng panaskan, cakar digoreng kering, angkat.
  3. Rebus lagi cakar dalam air + 1 sdt garam + pekak hingga melepuh kulitnya, angkat, tiriskan. Setelah dingin lumuri dengan tepung sagu, sisihkan.
  4. Saus: panaskan minyak, tumis bawang merah, bawang putih hingga harum, tambah saus tiram, taosi (kalau ada), gula pasir, saus tomat, garam & merica, tambah air, masak hingga kental. Masukkan cakar, cabe merah, aduk rata, angkat.
  5. Siapkan di pinggan tahan panas, masukkan cakar + saus, kukus 15 menit, angka, sajikan hangat.

Jumat, 06 Februari 2009

SUSUNAN PENGURUS

Susunan Pengurus
Perkumpulan Ibu-Ibu Krakatau Blok C Duri (P I I K C D)
Periode Th. 2009-2010


Penasehat :
  1. Yanti Chairil
  2. Diah Dahono
  3. Tuti Budhi
  4. Nel Fauzan Ramon
Ketua: Asih Firdaus
Wakil Ketua: Gen Agus
Sekretaris:
  1. Eni Slamet
  2. Esye Jusmin
Bendahara:
  1. Lis Anasrul
  2. Lina Lexmana
Seksi Sosial
Koordinator: Des Kurniawan
Anggota :
  1. Ita Herman
  2. Eli Syafarudin
  3. Des Agung
  4. Eli Istaqori
  5. Mery Zurnaidi
  6. Yeni Sukanto
  7. Riri Erinaldi
  8. Lifta Jumsari
  9. Nel Aljupri
  10. Yanti Sumantri
  11. Peni Syamsul

Alhamdullilah... akhirnya PIIKCD telah selesai membuat blog...

Silahkan buat ibu-ibu yang ingin mengisi tentang apa saja informasi seputar tips, info2 jadwal (arisan blok C, wirid, kegiatan sosial, senam dll) atau promosi bisnis bisa diposting disini....

Selamat berposting ria ibu-ibu blok C......

Kamis, 05 Februari 2009

JOB DESCRIPTION

URAIAN TUGAS PENGURUS
PERKUMPULAN IBU-IBU KRAKATAU BLOK C DURI
(P I I K C D)
Periode Tahun 2009-2010

1. Ketua & Wakil Ketua : (Asih Firdaus & Gen Agus)

1.1 Membuat formatur susunan pengurus PIIKCD.
1.2 Menyusun uraian tugas anggota pengurus.
1.3 Membuat program kegiatan PIIKCD.
1.4 Mengkoordinir & memfasilitasi kegiatan PIIKCD.
1.5 Memimpin rapat pengurus & pertemuan arisan.
1.6 Mengeluarkan kebijakan (mengambil keputusan) yang berkaitan dengan kelancaran kegiatan PIIKCD.
1.7 Bersama-sama dengan sekretaris membuat Laporan Kegiatan PIIKCD selama periode kepengurusannya pada setiap akhir periode.
1.8 Menyelenggarakan serah terima jabatan kepada ketua pengurus PIIKCD yang baru
1.9 Berkoordinasi dengan penasehat.

2. Bendahara

2.1 Bendahara 1 : (Lina Lexmana)

2.1.1 Menerima setoran arisan dan iuran konsumsi+sosial dari setiap anggota arisan.
2.1.2 Mencatat & membukukan setoran arisan dan iuran.
2.1.3 Menyerahkan uang arisan kepada setiap anggota pemenang arisan.
2.1.4 Menyerahkan setoran iuran konsumsi+sosial kepada bendahara 2.
2.1.5 Menginformasikan kepada sekretaris jumlah & nama-nama anggota arisan
2.1.6 Bersama-sama dengan Bendahara 2 membuat Laporan Pertanggung-jawaban Keuangan pada setiap akhir periode kepengurusan.
2.1.7 Melaksanakan tugas lain bila diperlukan.

2.2 Bendahara 2 : (Lis Anasrul)

2.2.1 Menerima setoran iuran konsumsi+sosial dari bendahara 1.
2.2.2 Menyerahkan uang konsumsi kepada wakil dari pemenang arisan.
2.2.3 Menerima uang kas dari donatur/sumber lainnya.
2.2.4 Mencatat & membukukan setiap penerimaan & pengeluaran kas.
2.2.5 Mengumumkan pemenang arisan pada acara arisan dilaksanakan.
2.2.6 Berkoordinasi dengan seksi sosial dalam pembelian barang/makanan untuk kegiatan sosial.
2.2.7 Berkoordinasi dengan ketua & sekretaris 1 dalam pembelian barang door prize.
2.2.8 Bersama-sama dengan Bendahara 1 membuat Laporan Pertanggung-jawaban Keuangan pada setiap akhir periode kepengurusan.
2.2.9 Melaksanakan tugas lain bila diperlukan.
3. Sekretaris

3.1 Sekrataris 1 (Eni Slamet)

3.1.1 Berkoordinasi dengan bendahara 1 untuk mendata anggota arisan meliputi jumlah, nama, alamat & nomer telepon anggota.
3.1.2 Berkoordinasi dengan bendahara 2 dalam pembelian barang door prize.
3.1.3 Bekerja sama dengan sekretaris 2 menginformasikan jadwal dan tempat arisan kepada setiap anggota arisan
3.1.4 Membuat Daftar Hadir pada setiap pertemuan rapat pengurus & pertemuan arisan.
3.1.5 Mengevaluasi kehadiran anggota untuk membuat daftar peserta door prize setiap 3 bulan sekali.
3.1.6 Mengumumkan pemenang door prize.
3.1.7 Menyerahkan hadiah door prize kepada pemenang.
3.1.8 Melaksanakan tugas lain bila diperlukan

3.2 Sekrataris 2 (Esye Jusmin)

3.2.1 Menerima data anggota arisan dari sekretaris 1.
3.2.2 Membuat secara tertulis Daftar Anggota Arisan (nama, alamat & nomer telepon)
3.2.3 Mendistribusikan Daftar Anggota Arisan kepada setiap anggota arisan.
3.2.4 Membuat notulen rapat pengurus & hasil pertemuan arisan.
3.2.5 Bekerja sama dengan sekretaris 2 menginformasikan jadwal dan tempat arisan kepada setiap anggota arisan
3.2.6 Mengarsipkan catatan/dokumen yang berkaitan dengan kegiatan PIIKCD.
3.2.7 Membantu Ketua & Wakil Ketua dalam membuat Laporan Kegiatan selama periode kepengurusannya pada akhir periode.
3.2.8 Melaksanakan tugas lain bila diperlukan

4. Seksi Sosial

4.1 Koordinator Sosial (Des Kurniawan)

4.1.1 Mengkoordinir, memfasilitasi & menyelenggarakan kegiatan sosial
4.1.2 Mewakili PIIKCD menyampaikan kata pengantar kepada tuan rumah pada setiap kegiatan sosial.
4.1.3 Melaksanakan tugas lain bila diperlukan

4.2 Anggota 1 : (Eli Syafarudin & Eli Istaqori)

4.2.1 Bekerjasama dengan anggota 2, 3 & 4 memberitahukan jadwal & tempat yang akan dikunjungi kepada setiap anggota arisan
4.2.2 Melaksanakan tugas lain bila diperlukan.


4.3 Anggota 2 : (Riri Erinaldi & Des Agung)

4.3.1 Bekerjasama dengan anggota 1, 3 & 4 memberitahukan jadwal & tempat yang akan dikunjungi kepada setiap anggota arisan
4.3.2 Melaksanakan tugas lain bila diperlukan.

4.4 Anggota 3 : (Peni Syamsul & Nel Aljupri)

4.4.1 Bekerjasama dengan anggota 1, 2 & 4 memberitahukan jadwal & tempat yang akan dikunjungi kepada setiap anggota arisan
4.4.2 Melaksanakan tugas lain bila diperlukan.

4.5 Anggota 4 : (Yanti Sumantri, Mery Zurnaidi, Yeni Sukanto)

4.5.1 Bekerjasama dengan anggota 1, 2 & 3 memberitahukan jadwal & tempat yang akan dikunjungi kepada setiap anggota arisan (area Type 1)
4.5.2 Melaksanakan tugas lain bila diperlukan.

4.6 Anggota 5 : (Ita Herman & Lifta Jumsari)

4.6.1 Berkoordinasi dengan bendahara 2 dalam pembelian barang/makanan untuk kegiatan sosial
4.62 Melaksanakan tugas lain bila diperlukan.


Duri, 5 Pebruari 2009
Ketua PIIKCD


(Asih Firdaus)