Minggu, 08 Februari 2009

Jalan Menuju Keindahan

Seekor anak kerang di dasar laut mengeluh kepada ibunya. Sebutir pasir tajam masuk ke dalam tubuhnya yang lembek. "Anakku, Tuhan tak memberi kita tangan sehingga Ibu tak bisa menolongmu. Ibu tahu, itu sakit, tapi terimalah sebagai takdir. Kuatkan hati, kerahkan semangat melawan nyeri yang menggigit. Balut pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itulah yang bisa kau perbuat," kata ibunya dengan sendu dan lembut sambil menitikkan air mata.
Anak kerangpun menurut.
Kadang rasa sakit terasa begitu hebatnya, sehingga ia sempat meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata, ia bertahan, tidak hanya hari demi hari tapi bertahun-tahun. Tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakitpun makin berkurang. Makin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit akhirnya menghilang sama sekali. Sekarang....sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal terbentuk dengan sempurna. Penderitaanya membuahkan hasil yang menakjubkan. Dirinya kini menjadi sangat berharga.
(Disadur dari Buku Sentuhan Kalbu hal 257, Narasumber memberi keterangan disadur dari internet).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar